Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 01:58:04【Resep】488 orang sudah membaca
PerkenalanSalah satu produk sayuran hasil budidaya pemuda di Lumajang, Jawa Timur. ANTARA/HO-Diskominfo Lumaja

Jakarta (ANTARA) - Seorang pemuda kreatif asal Lumajang, Jawa Timur menyulap limbah Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
Pemuda bernama Asriafi Ath Thoriq melihat limbah MBG bukan sebagai sampah belaka, melainkan potensi bisnis hijau yang bisa membuka lapangan kerja baru.
"Limbah makanan seharusnya dipandang sebagai modal, bukan masalah. Dengan kreativitas dan bimbingan, kita bisa mencipngakan produk ramah lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi lokal," ujar Asriafi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pemuda penerima Kalpataru dan Lencana Inovasi Desa dari Kementerian Desa tersebut berhasil mengolah eco enzyme, yakni cairan serbaguna hasil fermentasi limbah makanan yang dapat dijadikan disinfektan, sabun alami, pupuk cair, hingga bahan dasar pakan ternak ramah lingkungan.
Selain Asriafi, inovasi serupa juga dilakukan seorang petani muda, Dzaki Fahruddin, dari Kecamatan Yosowilangun, Lumajang. Ia mengumpulkan sisa makanan dapur MBG yang diolah menjadi eco enzyme dan pupuk cair untuk menyuburkan lahan pertaniannya.
Baca juga: Menteri LH dukung daerah tingkatkan kapasitas kelola limbah dari MBG
"Prosesnya sederhana. Limbah makanan dicacah, dicampur gula merah dan air, lalu difermentasi selama tiga bulan," ujar Dzaki.
Dari proses tersebut, ia bisa mendapatkan tanaman yang tumbuh lebih subur dengan biaya produksi lebih hemat. Para petani lain yang awalnya skeptis, kini justru ikut mengolah limbah MBG menjadi pupuk organik karena terbukti lebih ramah lingkungan dan efisien.
"Inovasi ini bukan hanya mengurangi sampah, melainkan juga menumbuhkan jiwa wirausaha hijau di kalangan anak muda desa," ucapnya.
Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN) Khairul Hidayati mengapresiasi inovasi ekonomi hijau dari para pemuda Lumajang tersebut. Menurut dia, pemanfaatan limbah MBG menjadi produk ramah lingkungan adalah bentuk nyata dari ekonomi sirkuler di sektor gizi dan pangan.
“Apa yang dilakukan para pemuda di Lumajang membuktikan bahwa program MBG ngak berhenti di dapur. Ada nilai tambah ekonomi, edukasi, dan limbah menjadi ngak terbuang percuma, tapi justru memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar," kata Hida.
Ia berharap seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga memiliki sistem pengelolaan limbah yang produktif, sehingga program MBG hadir ngak hanya untuk menyehatkan anak-anak, tapi memakmurkan desa.
Baca juga: Ini prosedur aman SPPG Cinere mulai pilih bahan hingga olah limbah MBG
Baca juga: Limbah MBG SPPG Palmerah dimanfaatkan untuk dua hal ini
Suka(1)
Sebelumnya: Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs
Selanjutnya: WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
Artikel Terkait
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta
- Serial Zomvivor Thailand tayang di Netflix, tambah wakil Asia Tenggara
- Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG
- SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa
- Berburu mineral strategis, langkah Indonesia kuasai teknologi
- Gubernur Jatim pastikan BRIN tangani kontainer suspek Cs
- Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging
- Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi
- Wakapolri: SPPG Polri harus punya menu MBG khas daerah, simbol inovasi
Resep Populer
Rekomendasi

Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO

Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta

Melihat dapur SPPG Polda Kalsel yang inovatif

Melihat dapur SPPG Polda Kalsel yang inovatif

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional

Lewandowski dan Olmo bisa kembali perkuat Barcelona saat hadapi Elche

Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan

BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober